Menentukan Topik Dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Pada tengah semester pertama mata kuliah ini dibahas
berbagai topik seputar penulisan karya tulis ilmiah, dimulai dari jenis karya
tulis ilmiah, pemilihan topik, pengembangan reviu literatur, penghindaran
plagiarisme, hingga penyusunan outline. Pembahasan topik-topik tersebut
bertujuan untuk menumbuhkan keterampilan-keterampilan khusus pada mahasiswa
yang dapat diimplementasikan (salah satunya) saat menyusun tugas akhir mata
kuliah ini, yaitu berupa naskah karya tulis ilmiah berkelompok yang akan
dipublikasikan di jurnal nasional.
Salah satu keterampilan khusus yang ingin penulis kupas
lebih lanjut pada tulisan ini adalah kemampuan memilih topik dalam karya tulis
ilmiah. Karya tulis ilmiah didefinisikan sebagai sebuah karya yang dihasilkan dari kegiatan menulis,
dengan menggunakan penerapan kaidah ilmiah, mengutamakan aspek rasionalitas, menekankan
permasalahan yang bersifat obyektif serta faktual. Jadi, seorang penulis karya
ilmiah menyusun kembali berberapa informasi menjadi sebuah karangan yang utuh.
Oleh sebab itu, penyusun atau pembuat karya ilmiah tidak disebut pengarang
melainkan disebut penulis (Soeseno, 1997: 1).
Karya ilmiah
diperoleh oleh ilmuan dari melalui observasi, peninjauan, wawancara, angket,
penelitan dalam bidang yang relavan, yang disusun secara sistematis, bahasa
yang jelas, mudah dipahami dan dapat dipertanggung jawabkan. Penyajian karya
ilmiah didahului dari studi pustaka dan studi lapangan. Sudah selayaknya jika
tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru dan belum
pernah ditulis oleh orang lain. Walaupun tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan
tema/topik yang sama, tetapi tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari
tema yang sebelumnya yang bisa juga disebut dengan penelitian lanjutan. Ada banyak macam karya tulis ilmiah, contohnya
seperti artikel, makalah, Kertas kerja (work paper), paper, skripsi,
tesis, artikel ilmiah popular, dan lain-lain.
Sebelum membuat
karya tulis ilmiah, tahap pertama yang harus dilakukan penullis atau peneliti
adalah menentukan tema atau topik yang akan dibahas. Pemilihan topik
haruslah bersifat spesifik agar lebih mendalam pembahasannya. Penentuan topik
dalam menulis karya ilmiah merupakan hal yang sangat penting, dan bahan dalam
penentuan topik pembuatan karya tulis ilmiah dapat berupa bacaan atau observasi
langsung melalui pengalaman serta inferensi. Ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan dalam menentukan topik, diantaranya topik harus bermanfaat dan
layak untuk dibahas, bahan yang diperlukan untuk pembicaraan topik dapat
diperoleh dan cukup memadai, topik yang diambil cukup menarik (terutama bagi
penulis), memilih topik yang dikuasai atau diketahui penulis sendiri agar lebih
mempermudah dalam proses penulisan.
Topik yang dipilih sebaiknya: (a) Tidak terlalu baru, topik
yang terlalu baru memang menarik untuk ditulis, namun seringkali penulis kesulitan
dalam memperoleh data kepustakaan untuk dijadikan sebagai landasan atau
penunjang; (b) Tidak terlalu teknis. Karangan yang terlalu teknis kurang dapat
menonjolkan sisi ilmiah. Gaya tulisan seperti ini biasanya menjadi pedoman
bagaimana melakukan sesuatu tanpa membahas teori yang ada; (c) Tidak terlalu
kontroversial. Suatu tulisan dengan topik kontroversial menggambarkan masalah di luar opini publik. Jenis tulisan ini sering menimbulkan masalah bagi penulisnya
Bagaimana ciri topik karya ilmiah yang baik? Ciri-ciri topik
ilmiah yang baik yaitu aktual (suatu kejadian atau data penelitian harus benar-benar
terjadi dan bisa dikatakan sedang hangat-hangatnya menjadi pembicaraan), memiliki
arti penting baik bagi penulisnya sendiri atau bahkan bagi orang lain, searah
dan selaras dengan tujuan akhir penulis dan calon pembaca, original atau asli (bukan
pengulangan atauplagiarisme atas sesuatu yang sama yang sudah pernah disajikan
oleh penulis lain), dan tidak menyusahkan pencarian bahan, pengumpulan data,
serta informasi pendukung lainnya yang dibutuhkan.
Mahasiswa sering kali sulit menentukan topik apa yang akan dibahas
dalam menulis karya tulis ilmiah. Permasalahan yang muncul pada saat menentukan
topik biasanya terlalu luasnya sebuah topik. Untu itu perlu adanya suatau pembatasan,
hal ini sekurang-kurangnya dapat membantu penulis dalam beberapa hal. Dengan pembatasan
topik ini memungkinkan penulis menumbuhkan rasa percaya diri dan yakin, karena
topik itu benar-benar diketahuinya.
Pembahasan dan penyempitan topik akan memungkinkan penulis untuk mengadakan
penelitian yang intensif mengenai masalahnya sehingga lebih mudah memilih hal-hal
yang akan dikembangkan.
REFERENSI
Fakultas, J. A., &
Unibba, E. (2018). Nomor 1, hlm 81-88 Januari-April. In Jurnal Ilmiah
Akuntansi (Vol. 9). http://ejournal.unibba.ac.id/index.php/AKURAT
Soeseno, Slamet. 1997. Teknik Penulisan Ilmiah Populer. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Diah Permatasari
Institut Manajemen Wiyata Indonesia
Komentar
Posting Komentar