Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
ANALISIS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
RUMAH SAKIT
Diah Permatasari
Program Studi
Manajemen
Institut Manajemen
Wiyata Indonesia
Abstrak
Sebagai salah satu lembaga
yang menyediakan layanan kesehatan bagi masyarakat, dalam pengelolaannya rumah
sakit terdapat banyak data dan informasi yang diterima selama proses
pelayanannya. Untuk memastikan bahwa data dapat diolah dan dikelola dengan baik
sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat, tepat dan akurat serta dapat
diakses dengan mudah oleh semua pihak
yang terlibat dalam penyediaan layanan kesehatan yang baik, dbantuan
infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang dikenal dengan
sistem informasi rumah sakit (SIMRS) sangat diperlukan . Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) merupakan bagian dari sistem informasi kesehatan
yang menyediakan sumber informasi secara relevan di seluruh rumah sakit untuk mendukung pengambilan keputusan dan manajemen rumah sakit yang efektif. Namun
dalam pelaksanaannya masih banyak rumah sakit yang masih belum berhasil
sepenuhnya dalam mengimplementasi SIMRS. Essay review ini membahas tentang apa manfaat
serta peran sistem informasi rumah sakit dalam meningkatkan pelayanan kesehatan
bagi masyarakat.
Kata Kunci: sistem
informasi, Manajemen, rumah sakit, SIMRS, pelayanan
PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan
salah satu sarana pelayanan kesehatan dengan memberdayakan berbagai kesatuan
personel terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah medik
untuk pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) merupakan
salah satu subsistem di rumah sakit yang menangani semua informasi yang
berhubungan dengan manusia untuk pengguna sesuai dengan perannya . Secara umum keunggulan SIMRS adalah sebagai pengendalian kualitas layanan, kontrol kualitas, evaluasi produktivitas, dan penyederhanaan layanan, perkiraan kebutuhan, penelitian klisnis,
Pendidikan, serta evaluasi program dan perencanaan rumah sakit. Sistem informasi manajemen rumah sakit memiliki peran yang
sangat penting dalam mendukung seluruh
proses rumah sakit dengan teknologi informasi, bahkan bisa dikatakan mutlak
untuk mendorong dan mendukung pengelolaan operasional rumah sakit.
Meski
teknologi sudah berkembang, namun masih banyak rumah sakit yang masih tetap
menggunakan sistem administrasi konvensional yang dimana dapat mengakibatkan
lemahnya koordinasi antar dapartemen maupun kurangnya dukungan informasi yang
efektif dan efisien. Tentunya hal ini dapat mempengaruhi kualitas layanan yang
diberikan kepada pemangku kepentingan khususnya pasien. Rumah sakit seperti ini
umumnya tertinggal dalam persaingan dengan rumah sakit lainnya yang menggunakan
SIMRS. Misalnya pada sistem administrasi konvensional, pencatatan biaya
perawatan dibagian administrasi dilakukan secara bertingkat mulai dari bangsal,
jika bangsal belum dapat membuat perhitungan biaya karena menunggu informasi
harga obat yang diberikan kepada pasien dari apotik, maka menunggu informasi
catatan biaya dari laboratorium, seandainya ada jaminan uang yang dibayarkan ke
pihak administrasi juga harus menunggu validasi data tersebut, demikian
seterusnya sehingga pasien yang akan melakukan pembayaran di akhir perawatan membutuhkan
waktu yang cukup lama yang tentunya tidak efektif dan efisien.
STUDI PUSTAKA
Sistem adalah
suatu kesatuan yang utuh dan terdiri dari berbagai faktor yang berhubungan atau
diperkirakan berhubungan dan saling mempengaruhi, semua secara sadar dipersiapkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Sabarguna, 2005). Menurut
WHO (World Health Organization) informasi adalah hasil dari menganalisis, mengolah, dan menyajikan data untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Bermanfaat atau tidaknya informasi tergantung dari tujuan penerima informasi tersebut, keakuratan dan informasi merupakan hasil dari menganalisis, mengolah dan menyajikan informasi dengan tujuan menyediakan dan mengolah informasi, waktu, ruang atau tempat, pada waktu dan waktu yang tepat. dalam format yang benar. Sistem informasi didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi spesifik untuk mendukung proses pengambilan keputusan di semua tingkatan organisasi (Hatta, 2008).
Sebuah sistem informasi terdiri dari informasi, orang dan proses juga kombinasi dari perangkat keras, perangkat lunak dan teknologi komunikasi yang dikenal sebagai teknologi informasi. Sistem informasi sering dikaitkan dengan pengumpulan data penyakit dan kegiatan pengiriman kesehatan di semua tingkatan organisasi
Instalasi
sistem informasi manajemen rumah sakit adalah suatu sistem terintegrasi yang
disiapkan untuk menangani dan mengelola keseluruhan proses manajemen rumah
sakit. Diungkap bahwa SIMRS adalah suatu sistem terkomputerisasi yang mampu
melakukan pengolahan data secara tepat akurat dan menghasilkan sekumpulan
informasi yang saling berinteraksi untuk diberikan kepada semua tingkat
manajemen di rumah sakit hasil informasi dapat digunakan pengguna data dalam
pengambilan keputusan untuk peningkatan pelayanan (Supriyono et al., 2017). Sistem informasi rumah sakit
berperan penting dalam pelayanan klinis dan administratif. Pengelolaan
informasi di rumah sakit sudah mulai menggunakan sistem berbasis elektronik
(SIMRS), terutama dalam mendukung pengambilan keputusan
PEMBAHASAN
1. Penelitian Terdahulu
Sistem
informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) memiliki peran yang sangat penting bagi pihak manajemen rumah sakit.
SIMRS dapat membantu seseorang direktur rumah sakit dalam pengambilan suatu
kebijakan atau keputusan secara cepat, tetap sesuai dengan informasi yang dihasilkan
SIMRS. Apabila informasi yang dihasilkan SIMRS akurat dan komnsisten akan mudah
dalam pengambvilan keputusan untuk perencanaan dan pengembangan rumah sakit
Sebelum
melakukan pengembangan SIMRS pihak manajemen rumah sakit tidak hanya memilih
vendor yang berpengalaman, akan tetapi yang lebih penting adalah melibatkan
pengguna atau faktor human SIMRS harus terlebih dahulu untuk mengetahui
aplikasi apa saja yang diperlukan pengguna agar informasi yang dihasilkan SIMRS
bermanfaat dan bisa memenuhi kebutuhan pengguna
Sistem
Informasi Manajemen rumah sakit selanjutnya memfokuskan operasi departemen perawatan pada persediaan / layanan medis profesional, fungsi penagihan diambil alih oleh departemen keuangan dan pemberian potongan menjadi tanggung jawab manajer. Tenaga keperawatan tidak boleh memikirkan kemampuan keuangan pasien atau membeda-bedakan pelayanan yang diberikan kepada pasien, karena tenaga keperawatan didorong untuk melakukan tindakan yang sama tanpa memandang kepada siapa pelayanan tersebuut diberikan. Pola ini telah terbukti membawa dampak positif pada kinerja staf medis dan pada akhirnya meningkatkan kualitas layanan rumah sakit secara keseluruhan.
Proses entri data penggunaan prosedur medis dimasukkan ke dalam sistem komputer operator masing-masing entitas yang terintegrasi ke dalam bagian keuangan, sehingga informasi selalu diperbarui, yang menghilangkan kemungkinan manipulasi data saat pasien membayar. untuk perawatan. Pemberian diskon dan subsidi pengobatan tanpa mengorbankan misi sosial dapat dilakukan secara wajar oleh pengelola berdasarkan kondisi keuangan rumah sakit, yang ditentukan secara cepat dan akurat berdasarkan informasi yang disajikan oleh sistem informasi.
2. Pembahasan
2.1. Peran
Sistem Informasi Manajemn Rumah Sakit (SIMRS)
Selain membantu direktur rumah sakit membuat suatu kebijakan dan keputusan
dengan efektif dan efisien, SIMRS juga dapat menghindari terjadinya ;
a)
Redudansi Data, pencatatan data medis
yang sama terjadi berulang-ulang sehingga menyebabkan duplikasi data dan ini
berakibat membengkaknya kapasitas penyimpanan data. Pelayanan menjadi lambat dikarenakan
proses pengambilan ulang data lambat akibat banyaknya tumpukan file.
b) Data yang tidak terintegrasi, penyimpanan dan pengelolaan data yang tidak terintegrasi akan menyebabkan sinkronisasi data, data pada setiap bagian akan memiliki asumsi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan masing-masing unit/fasilitas.
c) Informasi kadaluwarsa karena informasi harus diringkas secara manual ketika informasi sudah siap, informasi terlambat disajikan dan kebenarannya kurang dapat dipercaya.
d) Human error, terjadinya kesalahan buatan manusia karena kelelahan, ketidaktepatan, kebosanan, dan lain-lain dalam pengumpulan dan pengolahan data secara manual.
e) Kelemahan manusia adalah kelelahan, ketidaktepatan dan kejenuhan, yang menyebabkan seringnya terjadi kesalahan dalam pengumpulan dan pengolahan data secara manual.
2.2. Pertimbangan Dalam Membangun SIMRS
Pengembangan SIMRS tidak boleh dilakukan tanpa perencanaan yang matang, tetapi harus terintegrasi dengan mempertimbangkan perspektif yang berbeda. Kita harus melihatnya dari sisi administratif yang mengontrol data pasien, kejadian, atau juga dari sisi pasien yang cenderung mengutamakan pelayanan kesehatan. Pasien akan merasa senang jika rumah sakit dapat memfasilitasi pendaftaran dan pemilihan dokter untuk menetapkan nomor antrian, dimana semua ini dapat dilakukan melalui telepon, SMS atau bahkan internet. Biaya pengobatan tidak harus dibayar tunai tetapi dapat dibayar dengan kartu kredit atau debit, dan rumah sakit menawarkan banyak layanan nyaman lainnya. Oleh karena itu, ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan saat membuat SIMRS, antara lain:
a) Kebutuhan Pasien
Pasien mengharapkan layanan kesehatan yang nyaman, cepat dan berkualitas tinggi. Untuk itu rumah sakit dituntut untuk menyediakan komunikasi dan layanan yang cepat antara pasien dan fasilitas kesehatan, kemudian antara pasien dan staf medis. Pasien akan sangat terbantu jika sistem rumah sakit mampu memberikan dan memberikan kemudahan melalui pendaftaran atau penyuluhan lanjutan seperti SMS atau website resmi rumah sakit.
b) Kebutuhan Pengelola Rumah Sakit
Dari sudut pandang pengelola rumah sakit, sudah sewajarnya menginginkan suatu sistem khusus yang ideal yang dapat mengatur segala proses yang timbul tanpa kesalahan, efisien dan cepat, sehingga setiap pelayanan medis tidak menjadi kata “terlambat”. unit, karena setiap laporan secara otomatis dicetak dan dikirim secara otomatis.
c) Kemampuan Pengembang
Banyak pengembang menawarkan berbagai solusi untuk kebutuhan sistem informasi rumah sakit. Dari perorangan hingga perusahaan (CV/PT). Administrator rumah sakit harus berhati-hati saat memilih pengembang SIMRS. Kelemahan banyak pengembang adalah “tidak mengetahui kondisi rumah sakit”. Karena sebagian besar pemrogram pertama-tama mengelola komputer sebagai sistem rumah sakit. Oleh karena itu, harus ada penghubung antara pengembang dengan rumah sakit yaitu perantara yang sering disebut dengan “system analyst”. Orang ini mengetahui rumah sakit dan sistem yang akan dibangun. Seorang analis sistem tidak harus menjadi ahli komputer, yang penting orang tersebut cukup tahu tentang administrasi rumah sakit dan sedikit banyak tahu tentang sistem komputer untuk bisa menjadi dokter atau perawat.
3. Tujuan Pengembangan SIMRS
Tujuan pengembangan Sistem Informasi Rumah Sakit adalah menunjang pelaksanaan fungsi Rumah Sakit yang memadai untuk perawatan pasien, termasuk didalamnya administrasi pasien, dengan mempertimbangkan manajemen ekonomi Rumah Sakit serta persyaratan legalisasi dan lainnya agar Rumah Sakit memberikan fungsi pelayanan kesehatan dengan optimal. Pengembangan Sistem Informasi memberikan dampak pengembangan terhadap 3 aspek penting yaitu manusia, organisasi, dan teknologi itu sendiri.
3. Kesimpulan Analisa
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) merupakan salah satu subsistem di rumah sakit yang menangani semua informasi yang berhubungan dengan manusia untuk pengguna sesuai dengan perannya. Menurut Isaneni (2021)SIMRS dapat membantu seseorang direktur rumah sakit dalam pengambilan suatu kebijakan atau keputusan secara cepat, tetap sesuai dengan informasi yang dihasilkan SIMRS. Apabila informasi yang dihasilkan SIMRS akurat dan komnsisten akan mudah dalam pengambvilan keputusan untuk perencanaan dan pengembangan rumah sakit. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit menjadi inovasi pengembangan teknologi Rumah Sakit yang menunjang optimalisasi pelayanan kesehatan. Pelayanan yang optimal ditunjukkan dengan pencapaian visi Rumah Sakit dalam meningkatkan efisiensi melalui sistem terintegrasi, yang mampu meminimalisir kompleksitas fragmentasi pelayanan kesehatan sehingga tercapai efisiensi perawatan kesehatan pasien. Dengan adanya SIMRS dapat menghindari terjadinya redudansi data, unintegrate data, human eror dan out of data information.
PENUTUP
Rumah sakit perlu menetapkan sistem informasi manajemen rumah sakit agar pelayanan rumah sakit menajdi efektif dan efisien. Selain itu adanya SIMRS meningkatkan kualitas rumah sakit dan menghindari dan meminimalisir terjadinya kesalahan dalam memperoses data dan informasi. Untuk itu, rumah sakit diharapkan untuk terus memperhatikan dan meningkatkan kinerja SIMRS.
REFERENSI
Sabarguna, Boys. 2005. Sistem Informasi Rumah Sakit. Yogyakarta. Konsorsium Rumah Sakit Islam Jateng
Hatta, Gemala. 2008. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanana Kesehatan. Jakarta. Universitas Indonesia.
Vaganova, E., Ishchuk, T., Zemtsov, A. & Zhdanov, D., 2017. Health Information Systems: Background and Trends of Development Worldwide and in Russia (Proceedings of the 10th International Joint Conference on Biomedical Engineering Systems and Technologies). Porto, Scitepress.
Handiwidjojo, W. (n.d.). SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT.
KARYA TULIS ILMIAH LITERATURE REVIEW EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT PADA UNIT KERJA REKAM MEDIS DENGAN METODE HOT-FIT. (n.d.).
Pemecahan, P.,
Poliklinik, M. di, Spesialis, G., Mulut, B., Kota, R., & 79, B. (2021). MUHAMMADIYAH
PUBLIC HEALTH JOURNAL. 1(2).
Diah Permatasari
Komentar
Posting Komentar